Minggu, 31 Maret 2024

Persiapan Menyambut Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan yang ditunggu oleh kaum muslimin. Bulan yang penuh dengan amalan, kaum muslimin mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambutnya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memperbanyak amalan pada bulan sya’ban guna menyambut Ramadhan bulan setelahnya terutama dalam berpuasa. Sampai ‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan dalam satu hadits, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa berpuasa sehingga kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berbuka (pada siang hari)’ dan dahulu Rasulullah berbuka sampai kami mengatakan, ‘Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berbuka’. Tidaklah aku melihat Rosulullah menyempurnakan  puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan dan tidak pula aku melihat Rasulullah berpuasa pada satu bulan yang paling banyak berpuasa padanya kecuali bulan Sya’ban” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Dengan hadits ini, para Ulama mengambil kesimpulan disunnahkannya memperbanyak amalan puasa pada bulan Sya’ban. Hal ini dalam rangka membiasakan dan melatih diri berpuasa sebelum masuk bulan Ramadhan. Sampai ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha hanya dapat mengqadha puasa-puasa yang sebelumnya dikarenakan keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam disisi ‘Aisyah, sehingga demi memberikan pelayanan yang baik kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. ‘Aisyah radhiyallahu’anha mengakhirkan mengqadha puasa hingga bulan Sya’ban, karena pada bulan inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperbanyak puasa.

 

Bulan sya’ban menjadi bulan pemanasan dan latihan, sehingga apabila telah masuk bulan yang di tunggu-tunggu yaitu bulan Ramadhan, tinggal melanjutkan dan memantapkan apa yang telah dijalani.

 

Datang keterangan dalam hadits dari sahabat Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah shallallhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila masuk pertengahan Sya’ban janganlah kalian berpuasa”. (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Imam Tirmidzi menshahihkan hadits kata syaikh Al Albani, hadits ini shahih sesuai syarat imam muslim)

 

Dari hadits ini seakan-akan bertentangan dengan hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, namun sebenarnya hadits ini tidaklah bertentangan dikarenakan larangan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah untuk berpuasa pada bulan Sya’ban apabila sudah masuk pertengahan dari bulan itu. Akan tetapi apabila seseorang berpuasa dari awal bulan sampai akhir bulan Sya’ban, tidak masuk dalam larangan tersebut.

 

Hal ini sebagaimana larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk puasa pada hari yang diragukan, yaitu  tanggal 28, 29, 30 di bulan Sya’ban dalam rangka berhati-hati dari masuknya awal bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sebelumnya 1 atau 2 hari kecuali seseorang yang terbiasa puasa sebelumnya, maka berpuasalah pada hari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Dalam hadits yang lain disebutkan, dari sahabat Ammar bin Yasir radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “siapa saja berpuasa pada hari yang diragukan padanya, maka telah memaksiati Abul Qasim (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam)”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

 

Maka kita dapat mengambil kesimpulan dari keterangan hadits-hadits diatas bahwa, tidak bolehnya berpuasa apabila sudah masuk pertengahan bulan Sya’ban, terlebih berpuasa 1 atau 2 hari sebelum masuk bulan Ramadhan. Bagi seorang yang berpuasa sunnah dari awal bulan Sya’ban tidaklah masuk dalam larangan ini. Baginya untuk meneruskan puasanya walaupun bertepatan dengan 1 atau 2 hari sebelum masuk bulan Ramadhan.

 

Marilah kita bersemangat wahai kaum muslimin, untuk meningkatkan dalam melaksanakan ibadah pada bulan Sya’ban ini, terutama ibadah puasa. Sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena itu, ketika kita menyambut bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan yaitu bulan Ramadhan, kita telah bersiap untuk menambah berbagai amalan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

 

“Ya Allah, berilah pertolongan kepadaku untuk senantiasa mengingatMU, bersyukur kepadaMU, dan beribadah dengan baik kepadaMu”, Allahumma Amiin.

 


 

 

 

Tidak ada komentar:
Write komentar