Senin, 14 April 2025

Hukum Bersetubuh Saat Puasa Qadha Ramadhan

1. Hukum bersetubuh disiang hari dapat membatalkan puasa qadha Ramadhan, sama hukumnya seperti puasa Ramadhan.

 

2. Hal ini berlaku karena semua larangan yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan bersetubuh juga berlaku pada puasa qadha.

 

3. Berbeda dengan persetubuhan saat puasa Ramadhan yang memwajibkan kafarah, persetubuhan saat puasa qadha hanya mewajibkan puasa ulang tanpa kafarah.

 

4. Kafarah hanya dikenakan jika persetubuhan dilakukan saat puasa Ramadhan di bulan Ramadhan.

 

5. Kafarah yaitu memerdekakan budak atau puasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.

 

6. Kafarah Wajib dilakukan jika pelaku dalam keadaan sadar, sengaja dan mengetahui hukum haramnya bersetubuh saat berpuasa Ramadhan.

 

7. Jika persetubuhan terjadi karena ketidaktahuan atau lupa, maka tidak Wajib kafarah tetapi Wajib qadha.

 

8. Jika puasa qadha Ramadhan batal karena persetubuhan maka Wajib menggati puasa hari tersebut sebelum datang Ramadhan berikutnya.

 

9. Jika tidak bisa puasa qadha maka Wajib membayar fidyah yaitu memberi makan satu orang miskin per hari yang tertunda.

 

10. Dalam madzhab syafii kafarah hanya dibebankan pada suami, sedangkan istri hanya Wajib qadha.

 

11. Namun jika istri ikut bersetubuh secara sukarela, sebagian ulama mewajibkan keduanya untuk membayar kafarah dan qadha.

 

12. Pada malam hari persetubuhan boleh dilakukan, baik saat bulan Ramadhan maupun puasa qadha.

 

13. Kesimpulannya pesetubukan saat puasa qadha dapat membatalkan puasa dan mewajibkan qadha ulang tetapi tidak ada kafarah.

 


 

Tidak ada komentar:
Write comments