Minggu, 31 Maret 2024

Faktor Penting dari Kemunduran Umat Islam

Maju dan mundurnya islam bergantung kepada kaum muslimin dalam menjalankan hukum syariat islam ini di tengah – tengah mereka

 

Para cendekiawan islam dan orang – orang yang memiliki semangat dalam memegang islam telah meneliti, apa sebab kemunduran islam dan kaum muslimin. Apa sebab lemahnya kaum muslimin di hadapan musuh – musuh mereka.

 

Para ulama pun menyimpulkan bahwa sebab terbesar kemunduran islam dan lemahnya kaum muslimin di hadapan musuh – musuh mereka adalah kebodohan. Bodoh akan Allah subhanahu wa ta'ala dan juga agamanya, bodoh akan akibat  - akibat dari perbuatan yang dilakukan. Dari inilah muncul sebab – sebab yang lainnya: Mengikuti hawa nafsu, menyia – nyiakan sholat, menyia – nyiakan harta, perpecahan, perselisihan dan tidak adanya saling membantu sesama kaum muslimin.

 

Sehingga kaum muslimin bersemangat dalam mengumpulkan dunianya dengan berbagai macam cara. Tidaklah yang menjadi tujuan dia kecuali kepentingan dan keuntungan untuk dirinya sendiri, walaupun dia harus mengorbankan sebagian agamanya, bahkan agamanya secara keseluruhan. Wal'iyadzubillah.

 

 Datang dalam Al - Qur'an, ayat – ayat yang menjelaskan jeleknya kebodohan, akibat – akibat buruk dari kebodohan, serta kerusakan – kerusakan yang timbul disebabkan kebodohan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; “Yusuf berkata, wahai tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang - orang yang bodoh” (Yusuf : 33 )

 

Diantara sebab kebodohan sebagaimana yang bisa kita ambil kesimpulan dari ayat diatas adalah terjatuh dalam berbagai macam kejahatan, penyimpangan dan kemaksiatan.

 

Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kita untuk berdoa di setiap shalat kita, baik yang wajib ataupun yang sunnah, yaitu Berlindung dari sifatnya orang – orang nashrani. Allah subhanahu wa ta'ala sebut mereka dalam surat al fatihah adalah orang – orang yang tersesat. “(yaitu) jalan orang - orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”  (Al Fatihah : 7)

 

Orang – orang tersesat dikarenakan mereka melakukan amalan – amalan dalam agama tanpa disertai dengan ilmu, tanpa dilandasi dengan dalil dan keterangan yang jelas.

 

Tidak ada jalan lain bagi kaum muslimin untuk keluar dari kemunduran dan keterpurukan di hadapan musuh – musuh mereka kecuali dengan mempelajari ilmu agama, mengkaji dan menggali hukum – hukum islam dalam al – qur'an dan as sunnah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan pahamkan dia di dalam agamanya” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Hadits ini menunjukkan bahwa tanda kebaikan dan kebahagiaan bagi individu dan golongan, islam dan kaum muslimin, untuk mereka ber tafaqquh fid diin (memahami ilmu agama).

 

Dengan memahami ilmu agama, kaum muslimin akan mengetahui kewajiban – kewajiban mereka. Dari mempersiapkan segala sesuatu dalam rangka melawan musuh Allah, agar kalimat Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa tinggi, menjauhi kesesatan,kemaksiatan dan dosa. Bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat mereka, bersatu dengan sesama kaum muslimin dalam menjalankan syariat, saling tolong – menolong atas apa yang Allah subhanahu wa ta'ala wajibkan bagi hambanya.

 

Maju mundurnya islam tergantung kepada kaum muslimin dalam menjalankan hukum – hukum islam di tengah – tengah mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; “Apabila kalian telah melakukan jual beli dengan riba, telah dilalaikan dengan ternak – ternak kalian dan ridha dengan pertanian kalian, maka Allah akan timpakan kepada kalian kehinaan sampai kalian kembali pada agama kalian. (HR. Abu Daud, dishahihkan syaikh Al Albani dalam ash shahihah no 11)

 

Semakin jauh kaum muslimin dari agama mereka, semakin terpuruk dan hina di hadapan musuh mereka. Yang sangat menyedihkan kaum muslimin tidak sadar bahkan mengikuti musuh – musuh mereka dari kalangan yahudi dan nashrani dalam kehidupan dan pergaulan mereka. Sehingga mereka semakin terjebak dalam kemunduran, terlena dengan kehidupan dunia, lupa akan kehidupan yang hakiki, yaitu kehidupan akhirat. Sementara ayat – ayat dalam al qur'an dan keterangan  - keterangan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan hal tersebut. Ini semua disebabkan kebodohan kaum muslimin terhadap islam dan syariatnya.

 

Padahal Allah subhanahu wa ta'ala membuat hukum syariat untuk kemaslahatan hambanya di dunia dan di akhirat, tidaklah Allah subhanahu wa ta'ala  tetapkan satu perkara, kecuali kebaikannya kembali kepada hamba tersebut.

 

Keadaan seperti ini menuntut kaum muslimin untuk segera kembali kepada agama mereka, kembali mempelajari Al – qur'an dan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berusaha membebaskan diri dari keterpurukan. Karena mereka sendirilah yang dapat membebaskan dari keterpurukan, sehingga Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan pertolongan-Nya, menjadikan islam jaya ditengah agama – agama yang lain.

 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: “Baginya (manusia) ada malaikat – malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain dia” (Ar Ra'd : 11).

 

Barangsiapa yang ingin terbebas dari kemunduran, hendaknya merubah diri – diri mereka, kembali menjalankan syariat secara utuh, menjauhi segala kemaksiatan, sadar akan adanya musuh – musuh Allah subhanahu wa ta'ala, sehingga mempersiapkan segala sesuatu untuk mengembalikan kejayaan islam dan kaum muslimin.

 

Allah subhanahu wa ta'ala akan senantisa menolong hamba-Nya ketika mereka menolong agama Allah, dengan cara beribadah, mendekatkan diri kepada-Nya, menyeru kepada perkara yang baik dan mencegah dari kemunkaran

 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : “Wahai orang – orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”  (Muhammad : 7).

 

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:  “(Yaitu) orang – orang yang jika kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Dan kepada Allahlah  kembali segala urusan” (AL Hajj : 41).

 

Wahai kaum muslimin marilah kita mengembalikan kejayaan islam sebagaimana telah didapatkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama sahabatnya, kembali kepada islam yang murni yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

 


 

Tidak ada komentar:
Write komentar