Rabu, 01 Maret 2023

Tipuan Setan dalam Harta

Setan membisikkan tipu dayanya kepada orang kaya dengan angan-angan tiada berujung. Setelah itu menjadikan harta sebagai segalanya, sehingga timbul rasa kikir karena takut hartanya habis. Lalu muncul anggapan bahwa harta itu adalah hasil usaha dan ilmu yang ada pada dirinya. Sebagaimana yang terjadi pada Karun saat dipuncak kejayaannya. Allah subhanahu wataala berfirman :

 

‘’Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.’’ (QS. Al-Qashas : 78)

 

Disisi lain, setan menakut-nakuti orang beriman untuk tidak mencari dan mengumpulkan harta. Akibatnya orang yang baru bertobat langsung melepas seluruh harta yang dimilikinya, meninggalkan pekerjaan dan semua sumber penghasilannya. Baginya zuhud dan meninggalkan dunia merupakan cara untuk membersihkan dosa dan menaikkan derajatnya.

 

Akhirnya seluruh hartanya habis dan tidak memiliki usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Ia ingin berteman dengan kawan lamanya dan berharap akan menerimanya. Namun ia mendapati tidak seperti yang diharapkan.

 

Ia tak mampu lagi berzuhud kecuali hanya dalam hitungan hari, akhirnya ia kembali pada kebiasaanya yang dulu. Ia terjerumus dalam jurang kesesatan yang lebih dalam. Menjual agamanya untuk mendapatkan uang. Agamanya laksana sapu tangan yang hanya digunakan untuk mengambil keuntungan dunia.

 

Oleh karena itu, wajib bagi seorang mu’min untuk menjaga apa yang dimilikinya. Untuk menebus kesalahan dengan bertaubat tidak harus menghilangkan seluruh harta. Perbanyaklah istigfar dan beramal soleh, niscaya kebaikan akan menghapus dosa-dosa.

 

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah memberi wasiat kepada Abu Dzar dengan sabdanya, ‘’Bertakwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmizi)

 

Allahu a’lam




Tidak ada komentar:
Write komentar