Selasa, 28 Maret 2023

Bersedekah di Bulan Ramadhan

Hendaknya setiap muslim untuk banyak bersedekah di bulan Ramadhan. Janganlah sampai  meremehkan sedekah meskipun nilainya sedikit, karena Allah menyelamatkan manusia dari neraka dengan sebab sedekah separuh kurma.

 

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Berlindunglah kalian dari api neraka walaupun dengan separuh kurma. Barangsiapa tidak memilikinya maka hendaklah dengan kata-kata yang baik” (HR. Al Bukhari no. 1413)

 

Allah menerima sedekah dari hamba-Nya yang mukmin lantas merawatnya sebagaimana seseorang merawat anak kuda dan Allah akan lipatgandakan sedekahnya menjadi seperti gunung yang besar. Maka janganlah seseorang meremehkan sedekah meskipun sedikit.

 

Memberikan sedekah kepada orang yang mempunyai hubungan darah, ditambah dia termasuk orang yang membutuhkan, itu lebih baik daripada sedekah kepada orang lain. Sedekah kepada kerabat membuahkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala menyambung silaturahmi.

 

Termasuk dari kebaikan mengeluarkan harta adalah berinfak untuk dirinya sendiri, istrinya, anaknya dan keluarganya yang wajib dia nafkahi. Itu semua mengandung pahala yang besar. Infak ini  jika didapatkan dari penghasilan yang halal dan niat yang benar maka pahalanya besar dan kebaikannya banyak.

 

Jangan sampai seseorang kalah dengan cintanya terhadap harta. Janganlah dia pelit lagi rakus dengan harta. Jika ia mengumpulkan harta dan tidak mau bersedekah lalu disimpan terus menerus, maka ingatlah dia akan pergi dan mati, sedangkan harta yang ia kumpulkan akan ia tinggalkan. Akhirnya, yang mendapat manfaat adalah orang lain atau ahli warisnya. Sedangkan yang letih mengumpulkan harta dan yang terkena hisab adalah dia.

 

Tidaklah bermanfaat dari harta kecuali yang ia sedekahkan. Harta yang ia sedekahkan baik sebelum dan setelah mati akan bermanfaat untuknya dan menjadi amal jariah yang pahalanya mengalir untuk dirinya setelah meninggal dunia.

 

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika anak adam meninggal dunia maka terputuslah semua amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (Muslim no. 1631)

 

Hendaknya seorang muslim menyadari bahwa Allah hanya menerima sedekah dari harta yang baik, maka bersedekahlah dengan yang baik bukan sesuatu yang sudah usang. Umpamanya seseorang tidak mau menyedekahkan pakaiannya kecuali jika sudah robek dan tidak layak dipakai atau layak dipakai tapi hanya sebentar, setelah itu tidak layak lagi. Atau ia tidak mau bersedekah kecuali dengan makanan yang dirinya pun enggan memakannya. Ini namanya bukan sedekah, namun membuang sampah.

 

Allah subhanahu wataala berfirman, ‘’Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu bersedekah darinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah: 267)

 

Allah subhanahu wataala berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya” (QS. Ali Imran 92)

 

Allahu A’lam

 




Tidak ada komentar:
Write komentar