Allah subhanahu wataala berfirman :
وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً
لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ
وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ
لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
‘’Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud". (QS. Al-Baqarah Ayat 125)
Ayat diatas
merupakan dalil bahwasannya ibadah thawaf hanya dilakukan di baitullah.
Sehingga wajib bagi semua manusia untuk memperhatikan tempat thawaf dengan
memberikan jalan untuk thawaf dan jangan mempersempitnya dengan duduk-duduk
ditempat thawaf.
Termasuk
kesalahan yang terjadi sekarang adalah Ketika waktu shalat tiba, orang-orang
yang tidak mengerjakan thawaf masuk ke area tempat thawaf lalu menghalangi
orang-orang yang sedang thawaf, bahkan mengusir orang yang sedang thawaf agar
tidak berjalan didepannya. Ini merupakan kesalahan yang harus ditinggalkan.
Maka ketika waktu shalat tiba yang tidak mengerjakan shalat cukup shalat diluar
tempat thawaf dan shalat diluar tempat thawaf pun masih bisa melihat baitullah
sama seperti shalat di tempat thawaf.
Karena
thawaf hanya boleh dilakukan di baitullah, maka tidak boleh mengerjakan thawaf
di kuburan, tempat keramat dan semua yang dianggap mempunyai keramat. Apabila
mengerjakan thawaf dikuburan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah maka
hukumnya bid’ah. Sedangkan apabila mengerjakan thawaf dikuburan dengan niat
mendekatkan diri kepada mayat yang dikubur maka hukumnya syirik besar.
Allah
subhanahu wataala berfirman :
أَمْ لَهُمْ شُرَكَٰٓؤُا۟ شَرَعُوا۟ لَهُم
مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنۢ بِهِ ٱللَّهُ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةُ ٱلْفَصْلِ
لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۗ وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
‘’Apakah
mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka
agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan
(dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.’’ (QS. Asy-Syura Ayat 21)
Maka
hendaklah setiap muslim melakukan thawaf hanya di baitullah saja. Tidak
mengerjakan thawaf di kuburan, tempat keramat dan semua yang dianggap mempunyai
keramat karena hal ini tidak disyariatkan dalam islam.
Allahu A’lam
Tidak ada komentar:
Write komentar